Cak Soim: Dakwah di Era Digital, Tantangan dan Peluang Generasi Muda

FDK UIN Suska Riau – Dakwah adalah tugas mulia setiap Muslim untuk mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan. Seiring perkembangan zaman, metode dan media dakwah juga mengalami perubahan yang signifikan. 

Hal ini disampaikan oleh Dosen Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Suska Riau dalam Podcast Dosen Hub yang tayang di Youtube Suska TV.

Dakwah Adalah Pekerjaan Mulia

Menurut Muhammad Soim yang juga kerap disapa Cak Soim ini, dakwah sejak dulu sudah dimaknai sebagai pekerjaan mulia. Tidak hanya sekadar ceramah atau khutbah, dakwah bisa dilakukan dengan cara sederhana, yaitu melalui perkataan yang baik dan perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain.

“Sesederhana berkata baik dan berbuat baik itu sudah termasuk dakwah,” jelasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa siapa pun, baik ulama, mahasiswa, maupun masyarakat umum, memiliki kesempatan untuk berdakwah sesuai kapasitas masing-masing.

Media Digital Membuka Ruang Baru Dakwah

Perkembangan teknologi digital menghadirkan peluang besar bagi dakwah. Hampir semua orang kini memiliki smartphone dan akses media sosial. Menurut Cak Soim, hal ini bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan-pesan Islam yang menyejukkan.

Mengunggah kutipan pengajian di WhatsApp Story, membagikan pesan kebaikan di Facebook, hingga membuat konten islami di TikTok atau YouTube adalah bentuk dakwah yang sesuai dengan zaman.

“Setiap mahasiswa saya wajibkan membuat story berisi pesan dakwah. Itu bagian dari latihan menyampaikan nilai-nilai Islam dengan cara yang sederhana,” ungkapnya.

Tantangan Dakwah di Era Digital

Cak Soim menjelaskan, meski media dakwah semakin luas, tetap ada tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah potensi penyebaran informasi yang keliru atau menyesatkan. Oleh karena itu, prinsip tabayyun (klarifikasi) harus diterapkan sebelum menyebarkan konten dakwah.

Selain itu, tren dakwah modern kadang dikemas dengan hiburan seperti musik, parodi, atau gaya kreatif lainnya. Menurut Soim, hal tersebut boleh saja dilakukan selama tidak mengurangi esensi dan nilai dakwah.

Generasi Muda Harus Siap Berdakwah

Sebagai dosen, Cak Soim menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya mahasiswa, dalam melanjutkan misi dakwah. Ia menegaskan bahwa ilmu agama dan pemahaman metode dakwah harus menjadi bekal utama bagi mereka yang ingin menjadi pendakwah profesional.

“Tidak mungkin seorang pendakwah bisa dikenal luas tanpa penguasaan ilmu agama. Maka mahasiswa harus dibekali teori dan metode dakwah yang tepat agar pesannya benar-benar sampai ke masyarakat,” ujarnya.

Dakwah Adalah Bagian dari Kehidupan Sehari-hari

Lebih jauh, Soim menekankan bahwa dakwah bukan hanya soal ceramah di mimbar, melainkan juga soal keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. Berbusana sopan, bersikap ramah, hingga menjalin hubungan baik dengan masyarakat juga merupakan bentuk dakwah.

“Mustahil menjadi sarjana dakwah kalau tidak pandai bermasyarakat. Maka mahasiswa harus membangun prestasi sosial akademik, bukan hanya mengejar IPK,” tambahnya.

Tonton selengkapnya di https://youtu.be/jV2EzB1rxYg?si=Bl89X6I4-RcMNPOO

About Mujawaroh Annafi

Check Also

Rahmad M.Pd: Tips Wirausaha, Dari Modal Rp13 Ribu hingga Sukses Pionir Oleh-oleh Riau

FDK UIN SUSKA RIAU  – Dosen Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN …